Biografi Gusmon Sahureka

Pendeta Agusno Soleman Sahureka yang lahir di Hulaliu 02 November 1981 lebih dikenal dengan nama julukan Gusmon. Anak bungsu dari 9 bersaudara pasangan Soleman Sahureka dan Paulina Noya. Beliau saat kecil merasakan damainya kehidupan kekeluargaan negeri Hulaliu. Bersekolah hingga tamat pada SD Negeri 2 Hulaliu. Setelah lulus SD beliau melanjutkan studi pada SMP Negeri Hulaliu dan sering ke sekolah dengan sepeda BMX sebab Sekolah Menengah Pertama yang letaknya di Nae ujung negeri Hulaliu, sehingga sering disebut SMP Nae. Tamat SMP tahun 1997 beliau melanjutkan ke SMU Negeri 3 di Ambon, tahun 1999 pecah konflik Ambon beliau berada pada kelas II, konflik menyebabkan beliau harus pindah dari Poka ke Waiheru hinggah konflik di Waiheru beliau pindah lagi ke Halong. Konflik semakin memanas sehingga tidak dapat lagi bersekolah dengan aman dan akhirnya beliau memilih pulang ke Hulaliu tempat kelahiranya. Saat di kampung beliau tidak mau terlambat materi pelajaran sehingga beliau memilih ke Saparua dan menjadi siswa titipan pada SMU Negeri 1 Saparua dan sekaligus menjadi siswa titipan pertama asal negeri Hulaliu. Konflik mulai reda maka beliau kembali melanjutkan pendidikan di SMU negeri 3 hingga lulus pada tahun 2000. Tahun 2000 beliau merencakan melanjutkan studi ke Fakultas Filasafat UKIM namun Ambon bergejolak lagi maka dengan penuh kasih sayang ibunya menghimbau agar menunda untuk tidak berkuliah ditahun itu karena UKIM juga telah terbakar. Tidak berkulliah maka beliau menganggur dan menghabiskan waktu dengan belajar bahasa Hulaliu, Belajar Budaya dan Sejarah Hulaliu dan juga berdagang cengkih yang saat itu sangat mahal, serta merangkul teman teman sebayanya untuk berbagai kegiatan. Tahun 2001 beliau mendaftar di fakultas Filsaat UKIM hingga lulus tahun 2008 dengan menyandang gelar Sarjana Sains. Setelah tamat kuliah pria yang tidak pernah melepaskan dialeg Hulaliu ini menghabiskan waktunya dengan merangkul anak-anak Hulaliu yang ada di kota Ambon melalui wadah IPPHAR yang diketuai oleh kakaknya, maupun pertemuan-pertemuan lainnya, sehingga wadah IPPHAR sangat diminati oleh anak-anak Hulaliu yang lahir di Hulaliu maupun anak-anak Hulaliu yang jarang pulang ke Hulaliu. Usaha yang dilakukan demi merangkul anak-anak dan pengumpulan dana seperti Menyablon, Membuat Abon, bahkan pernah membuat Album 100% karya Anak Hulaliu. Beliau menunjukan kecintaannya pada negeri Hulaliu dengan membuat www.ahaone,blogspot.com, Group FB HULALIU SEDUNIA, Group FB HULALIU UPDATE semua ia lakukan untuk mempubilkasikan Hulaliu di mata dunia yang saat itu sedang membangun Gereja baru karena tugasnya untuk mempublikasikan dan mendokumentasikan seluruh proses pembangunan gereja Hulaliu. Tahun 2011 beliau mengakhiri masa pengganggurannya karena mendaftar Vicaris dan bertugas di jemaat GPM Haruku-Sameth Klasis Pulau-pulau Lease. Selama satu tahun di Haruku Beliau tetap berkomunikasi membina hubungan dan memposting perkembangan pembangunan gereja Hulaliu. Hingga akhirnya 16 Desember 2012 Beliau di tahbiskan menjadi pendeta GPM pada Mei 2013 sesuai SK maka beliau ditugaskan di Jemaat GPM Hiay menggantikan Pdt Z . Walun, S.Si. Di bawah kepemimpinannya yang santai dan bersahaja, Hiay mengalami beberapa perubahan dalam penataan pelayanan serta mampu memotivasi pemuda-pemudi. Selama 2 tahun melajang maka pada 1 Agustus 2015 sebagai bukti cintanya pada gadis Hulaliu beliau menikahi Ince Seska Siahaya, S.Pd, M.Pd yang telah 6 tahun menjalin hubungan pacaran. Hingga sekarang mereka tinggal bahagia dan melayani di jemaat GPM Hiay Klasis Wetar di Maluku Barat Daya. (Ambon 1 Agustus 2015)

Tidak ada komentar:

Kemegahan Terakhir