Hatuhaha Altua Grade

Dari catatan sejarah terdapat dua kali bantuan malesi hena Muka dan belakang untuk kerajaan Hatuhaha Amarima yang berpusat di Suatu Tempat yang namanya “Alaka” di pulau Haruka. Alaka terdiri dari lima wijk yang terpisah-pisah taitu Rohomoni yang terletak pada Kitakutu Samanimi, Kabau pada Amahutu Hutu, Kailolo Pada Hatuane, Pelau pada Henalatu Matasiri dan Hulaliu pada Hatualese.
Bantuan ini terjadi pada tahun 1571 saat Portugis menyerang Alaka. Malesi-malesi pilihan diambil dari 9 soa yang dipimpin oleh kapitan Aipassa, pattilapa dan soumaha yang dalam pertempuran sengit disekitar daerah territorial kabau, kailola, Rohomoni dan jalan-jalan menuju ke Alaka.
Setelah peperangan selesai diadakan konsolidasi oleh kapitan-kapitan Tuhaha, hasil tersebut menyatakan bahwa malesi-malesi yang mewakili Soa Soapake dan Amahutai dinyatakan tewas seluruhnya dalam pertempuran tersebut. Sampai saat hanya terdapat marga-marga yang gugur dalam pertempuran di maksud antara lain Sipalasi, Tulhandatul, Nustan, Matahelumual, Mataheloya, Makitabessy, Pakalesja, Latuhenawakan, Tomulya, Tehupatawa, Halatua, Nanuasa, Tehuwanan, Peilekenon, kesaulya dan Onasaa, bersama 14 marga lain yang sampai saat ini belum terungkap. Semua malesi-malesi dari Tuhaha dikuburkan pada suatu tempat khusus yang namanya Ama hatuhaha Tuhaha di Alaka. Dengan terjadinya peristiwa itu maka Hatuhaha Amarima mengangkat sumpah dengan Tuhaha sebagai “Orang Basudara” yang kemudian diabadikan sebagai Pela Darah atau Batu Karang.
Sejarah Bantuan perang Tuhaha kepada Hatuhaha Amarima di perkuat oleh Dieter Bartels dalam disertasi Doktornya pada Cornel University-USA, yang menyatakan bahwa antara Tuhaha dan Hatuhaha telah memiliki hubungan terdahulu yaitu Hubungan Akrab dan darah. Kemudian dari catatan Portugis yang dikutip oleh Dieter Bartels menyebutkan bahwa Hatuhaha Altua Grade, artinya Hatuhaha Besar sedangkan Tuhaha disebut Hatuhaha Altua Pigieno yang artinya Hatuhaha Kecil \

Tidak ada komentar:

Kemegahan Terakhir